Powered By Blogger

Sabtu, 25 Mei 2013

Ilmu Tentang: Windows vs Linux vs MacOS


Sebaik apa pun suatu riset dilakukan, bila berkaitan dengan penentuan sistem operasi yang paling aman, reaksinya akan selalu bersifat pro dan kontra. Hal inilah yang belum lama ini terjadi pada lembaga penelitian pasar Forrester Research (www.forrester.com).

Selama satu tahun para peneliti telah membandingkan celah-celah keamanan mana saja yang terdapat pada Windows dan berbagai distribusi Linux, serta sekritis apa masalahnya. Hasilnya cukup mengejutkan: Menurut Forrester, Microsoft adalah satu-satunya produsen yang mampu dan tercepat menutup semua celah keamanan yang ada. Produsen ber- Composing: S. Schönberger bagai turunan Linux seperti SuSE, Red- Hat, Mandrake, dan Debian hanya sanggup menutup celah keamanan sekitar 99% dan bereaksi lebih lamban.

Baru saja hasil tersebut dipublikasikan bulan Maret 2004, kritik dari para distributor dan penggemar Linux datang dengan gencar.Mereka meragukan keakuratan metode penelitian dari Forrester tersebut.

Untuk mengetahui kebenaran penelitian tersebut, CHIP mencoba melakukan metode pembuktian tersendiri. Di sini akan diuji masing-masing sebuah versi dari sistem operasi Windows XP Pro, SuSE Linux 9.1 Pro, dan MacOS X 10.3.3. Ketiganya akan melalui tahapan pengujian yang sama.

Tahap I – Keamanan di Internet: Setiap sistem operasi diinstalasi langsung (outof- the-box) tanpa patch dan diuji dengan tool Online Check oleh para pakar sekuriti Qualy. Uji keamanan ini memeriksa semua celah keamanan sistem yang dikenal (saat ini sekitar 3.500) dan mengkategorikan hasilnya dalam lima tingkatan. Semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi tingkat ancamannya.

Tahap ini dilanjutkan dengan menginstall semua patch, update, dan Service Pack yang tersedia pada saat pengujian dilakukan. Firewall yang tidak aktif secara standar harus aktifkan secara manual. Setelah itu, ketiga sistem diuji kembali.

Ketiganya memiliki browser tersendiri yang setting standarnya berbeda. Browser Linux misalnya sama sekali tidak mengenali beberapa script yang memiliki risiko keamanan seperti ActiveX dan VBS. Oleh karena itu, browser yang merupakan gerbang ke Internet dan rentan serangan perlu diuji secara khusus dengan tes keamanan browser dari spesialis keamanan Scanit (http://bcheck.scanit.be/bcheck). Pengujiannya mencakup berbagai content Java, JavaScript, ActiveX, dan adanya pembelokkan arah URL ke domain lain.

Tahap 2 – Menutup celah secara manual: Apabila setelah meng-install update dan patch masih tersisa celah keamanan (pada sistem atau browser), maka sedapat mungkin ditutup dengan tools yang tersedia di dalam paket. Apabila tidak tersedia, misalnya tidak ada proteksi Antivirus, maka akan disebutkan nama program yang digunakan.

Tahap 3 – Keamanan internal PC: Tidak semua bahaya bermula dari Internet. Bisa saja si pencuri data duduk di ruang sebelah. Oleh karena itu, faktor keamanan di sekitar pun harus diperhatikan. Semudah apa permintaan password login dapat ditembus dan sebaik apa enkripsi password- nya? Pengelolaan pengguna (user) dan pembagian hak akses juga dipertimbangkan. Seperti pilihan-pilihan apa saja yang tersedia bagi seorang administrator untuk membatasi akses bagian-bagian tertentu pada hard disk hanya kepada user group tertentu? Selain itu, yang tidak kalah pentingnya yaitu konsep backup yang diterapkan yang secara tidak langsung juga mendukung sistem keamanan data.

GAMBAR TES UJI



Windows

Menurut Microsoft dari keseluruhan pengguna Windows, hanya segelintir saja yang tidak mem-patch Windows-nya. Ini tentu cukup melegakan, karena tes Qualy menemukan 25 celah keamanan (5 di antaranya dengan tingkat ancaman tertinggi). Ancaman (risiko) total Windows XP berada pada tingkatan 5.

Celah yang ditemukan hampir semuanya merupakan bug program dari layanan Windows (services) tertentu. Misalnya dalam Windows Messenger, penyerang atau penyusup dapat mengakses sistem. Akan tetapi tidak jarang celah juga terjadi akibat adanya buffer overflow. Worm seperti Blaster dan Sasser memanfaatkan celah semacam ini.

Celah lainnya, seperti pada Linux, ditemukan dalam layanan yang memberi informasi tentang PC – misalnya ICMP (Internet Control Message Protocol – lihat glossary) yang antara lain menyebabkan si penyerang mengetahui provider yang Anda gunakan untuk selancar.

Hebatnya, banyak celah potensial pada Windows XP tersebut justru lenyap seketika setelah di-update dengan Service Pack 2. Semua celah pun tertutup dan tidak ada lagi informasi tentang PC yang tampak dari luar. Ini merupakan nilai plus bagi Microsoft yang kerap dikritik berkenaan dengan hal tersebut.

Linux

Anggapan Linux merupakan sistem operasi yang aman menjadi argumentative, saat diuji pada instalasi standar. Qualy menemukan 15 celah keamanan, walaupun tingkatan ancaman tidak seberbahaya pada Windows. Ancaman (risiko) total terhadap serangan berada pada tingkatan sedang (tingkat 3).

Hampir semua celah berasal dari layanan yang tampak dari luar. Serangan hanya terjadi bila ada kesalahan dalam layanan. Satusatunya celah tingkat 3 adalah menyangkut SSH (Secure Shell) yang menjamin keamanan koneksi. Versi OpenSSH memiliki bug yang memungkinkan akses oleh penyerang bila terjadi buffer overflow. Dua celah lainnya ditemukan pada layanan RPC dan ICMP Messenger. Sebuah Port mapper yang terlihat dari luar dapat meneruskan permintaan RPC ke layanan sistem. Apabila si penyerang berhasil melewatinya dan menstart sebuah layanan, ia pun dapat mengaksesnya melalui sebuah port khusus.

Online update juga tidak membantu. Baru setelah firewall diaktifkan, 10 celah tertutup. SuSE merespon perintah ping untuk menguji adanya konektivitas dengan PC lainnya. Rute paket data juga dapat dilacak dengan perintah ‘traceroute’. Seorang penyerang juga dapat mengetahui provider mana yang digunakan melalui perintah ‘whois’ yang ada di http://www.ripe.net/perl/whois.

Mac OS

Pada pengujian instalasi standar, Qualy melaporkan 6 celah tingkat 1. Dengan demikian sistem operasi Apple versi outof- the-box adalah yang teraman.

Empat celah ditemukan dalam bagian pencarian informasi. Seperti halnya Windows dan Linux, MacOS juga melakukan permintaan ICMP seperti pada perintah ping dan responnya bahwa berbagai port tertutup. Selain itu rute paket data dapat dilacak melalui perintah Traceroute dan informasi dari perintah ‘Whois’.

Pada TCP dan UDP, Qualy mengkritik 2 port UDP yang terbuka yaitu port 514 (syslog) dan port 1434 (ms-sql-m). Syslog biasanya digunakan pada perangkat jaringan (hub, router), sementara port 1434 pada identifikasi SQL. Oleh karena keduanya tidak berbahaya, secara umum dengan konfigurasi standar Anda dapat berselancar dengan tenang di Internet.

Setelah update, kondisnya tidak jauh berubah, seperti adanya bug pada AFP (Apple File Sharing Protocol), CUPS (Print System), mail, IPSec, dan OpenSSL. Setelah firewall diterapkan lewat paket file internal BSD ‘ipfw’, barulah tersisa 2 celah keamanan tingkat 1 yang berstatus ‘Reachable Hostlist’. Celah keamanan ini menunjukkan bahwa Mac terdaftar pada provider dengan sebuah alamat IP dan sebuah nama DNS.


Tapi apa dulu ya, yang saya bahas? Kebanyakan pasti tidak sabaran untuk sistem operasinya ‘dikupas’. Saya bahas, pertama-tama adalah sistem operasi yang digunakan oleh >90% komputer di Indonesia, Windows. Lalu selanjutnya disusul oleh Mac OS X karena tampilannya yang elegan dan glamour dari versi terdahulunya, Mac OS 9. Lalu, Linux dicap sebagai program ‘kecil-kecil cabai rawit’ karena gratis tapi banyak keunggulan.


Mari kita mulai dengan yang paling populer: Windows
Dengan hampir 90% dari pangsa pasar sistem operasi, Anda tidak dapat melewatkan Windows. Ini pada bangunan komersial, fasilitas industri, serta komputer rumah.
Windows, yang telah diperkenalkan pada tahun 1985, adalah bagian yang sangat matang dan lengkap perangkat lunak. Namun, ia memiliki kekurangan itu ...

Kelebihan Dan Kekurangannya :

Plus:

-Kompatibilitas: Hampir setiap aplikasi, driver atau permainan akan bekerja pada Windows. Dan Hampir 98% program di dunia dibuat berdasarkan platform Windows dan dijalankan (execute) oleh binary file Windows. Ini sebuah ‘advantage’ bagi Windows yang terbesar dari antara yang lain. Inilah yang membuat Sang Windows juga dinilai berguna dan digunakan pada hampir seluruh perkantoran di Indonesia, khususnya, saya bilang Windows XP, karena dinilai sudah cukup dan berkompatibilitas tinggi, yang ternyata tidak.

-Dukungan teknis: Memiliki begitu banyak pengguna, Anda selalu dapat menemukan seseorang (baik online atau offline) yang dapat membantu Anda dengan Windows. bahkan yang awam. Banyak program yang berjalan pada Windows, contohnya adalah Microsoft Office yang sudah pasti berjalan maksimal hanya pada Windows, Office For Mac? Jauh dari apa yang kita inginkan, bukan?

-Jumlah besar fungsi: Ketika Anda mengenal windows dengan baik, Anda akan menemukan bahwa ada begitu banyak fungsi yang dapat Anda lakukan hampir apa pun cukup mudah.


-Development (pengembangan)
Microsoft secara terbuka membagi-bagikan program buatannya sendiri, Visual Studio untuk para developer (pengembang) dan menjadikannya keunggulan juga. Pada Windows, banyak bahasa pemrograman yang tersedia. Mulai dari BASIC (semuanya huruf besar karena merupakan singkatan), C++, C#, C, Java, J, XML, Ruby, dan masih banyak bahasa lainnya (terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu).

-Pengguna
Pengguna di Indonesia sudah terbiasa dengan tampilan Windows, misalnya Windows XP. Para perkerja kantoran akan kaget bila perusahaannya secara besar-besaran ganti sistem operasi dari Windows ke Mac. Mereka harus ikut training lagi, adaptasi lagi, ribet! Makanya kebanyakan perkantoran pun tidak melakukan ‘upgrade’ dari Windows XP ke Windows Vista atau Windows 7, bahkan, ada yang dari Windows 2000.

-Performa
Performa Windows tidak diragukan, karena sudah saya katakan, program kebanyakan jalan hanya pada platform Windows. Sehingga, banyak juga pilihan Anda untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya, Anda ingin mengorganisir lagu. Ada banyak sekali pilihan untuknya. Mau contohnya? Biasanya saya temui WinAMP, Windows Media Player, iTunes, VLC Media Player, GOM Player, dan lainnya.

Cukup ya untuk kelebihan Windows, ini hanyalah sebagian besar dan sebagian yang paling mencolok dari Windows. Nah, ANDA yang ‘membenci’ Windows akan suka bagian selanjutnya.


Minus:

-Virus: Anda mungkin perlu membeli program antivirus, walaupun ada yang gratis. Virus Windows sudah ‘tak terkalahkan’ jumlahnya dibanding sistem operasi yang lainnya. Pernyataan yang ‘nusuk’ bukan bagi Microsoft? Memang, dan ini sudah ditanggapi banyak pihak (perusahaan antivirus) untuk mengatasi masalah ini. Bahkan, hal ini sampai memprihatinkan kalangan Microsoft itu sendiri untuk tetap memberi update kepada penggunanya.

Virus kini telah menjadi-jadi sehingga pengguna yang awam pun mudah sekali terserang virus, mulai dari yang hanya menurunkan performa Windows sampai mencuri data, password, bahkan menghapusnya!

-Lambat: Windows, khususnya Vista dan 7, membutuhkan banyak sumber daya komputer (memori, prosesor, disk space), dan dengan demikian, berjalan lebih lambat.

-Harga: Ini mudah biaya lebih dari seratus dolar. Ya, saya mengaku Windows adalah sistem operasi yang cukup mahal dari antara yang kami bahas hari ini (linux gratis…). Harganya yang paling murah bagi Windows 7 adalah Rp. 500.000,-. Itu Windows 7 Starter OEM! Mahal, bukan? Yang saya gunakan adalah yang harganya-waktu saya membelinya- Rp. 1.200.000,-. Tebak itu Windows 7 versi apa?



-Lainnya
Ada yang bilang bahwa layar yang ditampilkan Windows kurang ‘nyata’ banyak fotografer yang lebih memilih Mac OS X.

Ada yang bilang bahwa Windows kurang dapat dipercaya, makanya mereka pindah ke Mac OS X.

Ada yang bilang bahwa versi Windows yang akhir-akhir dirilis adalah kendala. Mereka tetap pada sistem operasi mereka atau tidak mau upgrade ke sistem operasi Windows yang terbaru. Ini karena ada yang bilang Windows yang baru itu repot, ada yang bilang Windows yang baru itu nggak user-friendly, ada yang bilang Windows yang baru itu lemot, ada yang bilang Windows yang baru itu susah dipakenya, ada yang bilang Windows yang baru itu nggak bisa jalanin beberapa program penting yang dibutuhkan.

Ini adalah beberapa alasan bagi mereka yang tidak mau pindah ke Windows, dan sebenarnya kalau semua mau untuk dipelajari dan dicari alternatifnya, semua bisa ditangani.


pemain besar: Macintosh
Apple Macintosh OS (MacOS) bahkan lebih tua dari Windows. Ini adalah pertama sistem operasi berbasis grafis yang pernah sukses, yang dirilis satu tahun sebelum itu Microsoft pendamping.

Plus:

-Virus: Apel Mac mendapatkan hampir tidak ada virus. Hal ini sebagian besar karena pangsa pasar yang superior Window.

-Keandalan: Mac hanya berjalan pada komputer Apple, dan dengan demikian lebih rentan terhadap hardware dan software menerjang.

-Looks: Mari kita hadapi itu, sebagian besar waktu, Mac hanya tampak lebih baik daripada Windows .


-Keren, elit, glamour.
Ini adalah alasan yang bagi saya ‘nonsense’. Ini karena dock yang dimilikinya dan taskbarnya kecil berada di atas yang tidak menggangu pemandangan. Ada lagi animasi ‘minimize’ yang lucu dan beberapa program built-innya yang memang tergolong lengkap.

-Seamless.
Ada yang ‘rasis’ bilang ini adalah sistem operasi yang cepet banget, sampe munculin Safari aja, nggak sampe satu detik. Bener, sih, tapi ini juga didukung hardwarenya yang sangat amat mahal dibandingkan dengan Windows dan Linux.

-Sedikit virus.
Ya iya lah, sedikit orang yang punya Mac. Makanya, hacker juga males kali buat virus untuk Mac, mereka lebih seru kalau banyak orang yang ‘kena’.

-Cepat, tanggap, dan user-friendly.
Oke, saya akui sistem operasi ini tidak memakan banyak memori dan meminimalisir program yang tak digunakan. Cepat tanggapnya juga luar biasa karena mereka mendesain sistem operasinya yang hanya berjalan pada hardware buatan mereka. Mereka tidak memikirkan hardware lain, karena mereka memang sengaja tidak mensupport hardware lain. Ini juga adalah kekurangan.

Tadi ada yang kesel Windows dimaki-maki? Sekarang giliran Mac OS X (dan Apple Inc.).


Minus:

-Mahal: Mac biaya bahkan lebih dari Windows. iMac kini sudah belasan juta dengan hardware standard. Apalagi iMac Pro yang hardwarenya ‘canggih’. Mereka mengambil untung yang terlalu besar hanya untuk hardware dan ‘memanipulasi’ harga sistem operasi (sistem operasi Mac OS X dapat dibeli, ini tujuannya untuk upgrade ke sistem operasi terakhir) menjadi kelihatannya sangat murah. Berapa? Menurut Bhinneka.com (Sumber), saat saya melihatnya sambil menulis post ini, harganya Rp. 1.849.000,-. Orang hanya akan berpikir demikian: “Daripada beli iMac baru, lebih baik hanya upgrade OSnya aja… Jauh lebih murah, kan?”. Ya, murah lah. Ini karena-saya sudah bilang-hardwarenya sangat mahal. Mereka berhasi memannipulasi harga OS yang lebih mahal daripada Windows untuk dibandingkan membeli iMac baru!

-Hanya tersedia pada komputer Apple: Jika Anda sudah memiliki komputer, Anda tidak dapat menginstal

-Kompatibilitas: Hanya beberapa program akan berjalan pada Mac, dan hampir tidak ada permainan.


-Sedikitnya orang yang mendalami Mac.
Coba kalian ke toko komputer, adakah yang administratornya memakai Mac? Mungkin saja ada. Tapi berapa perbandingannya dengan Windows? Jauh. Mungkin 100 berbanding 1. Mac memang jarang rusak. Tapi sekali rusak, apa yang Anda akan perbuat? Mau datang ke toko ini, mereka nggak ngerti Mac, yang itu juga, yang lain juga. Ah! Pusing kalau nggak ada yang bisa memperbaiki Mac Anda. Apalagi data yang ada di dalamnya sangat penting dan diperlukan dalam waktu dekat.

-Sedikitnya software dan hardware yang support Mac.
Sedikit, kan? Kalau saya ibaratkan, jumlahnya hanya sebanyak orang yang datang ke konser yang gagal. Sedikit.

-Hardware nggak bisa rakitan.
Karena Anda membeli iMac sudah dalam kondisi yang ‘jadi’ dan Anda dapat langsung pakai, maka komponen yang ada di dalam CPU iMac Anda tidak dapat diganti, diubah, dicopot, dan ditambahkan. Anda harus membeli iMac baru untuk mendapatkan hardware yang baru pula.

Sekarang kita beres dengan sistem operasi berbayar, ayo lihat alternatifnya yang gratis!




Kecil tapi tumbuh: Linux
Linux adalah jawaban GNU ke Mac dan Windows. Ya, ini berarti bahwa Linux adalah GRATIS! Dengan gratis, Anda dapat men-download, memodifikasi dan mendistribusikan ulang tanpa mengeluarkan sepeser pun! . Linux adalah pemain muda di dunia OS, yang telah ditulis pada tahun 1991, dan dioptimalkan untuk penggunaan modern (baik, lebih dari Windows dan Mac). Sayangnya, ia memiliki beberapa kelemahan juga ...

Plus:
-Harga: Linux adalah GRATIS. Anda dapat men-download, instal, gunakan, memodifikasinya ... Semua untuk rejan $ 0.

-Ragam: Linux bukanlah sistem operasi penuh. Ini hanya sebuah kernel. Untuk menggunakan kernel, perangkat lunak tambahan yang harus dibundel dengan Linux. Beberapa ratusan bundel ini (disebut "distro" atau hanya "distro") ada. Yang paling populer termasuk Ubuntu, Mint dan Fedora. Hal yang baik adalah, dengan begitu banyak ragam Linux yang berbeda, selalu ada satu yang sesuai dengan kebutuhan Anda!

-Virus: Meskipun menjadi lebih rentan terhadap virus dari Mac (karena open source), Linux masih sangat, sangat, sangat sedikit virus. Seperti yang saya sudah jelaskan, ‘mangsa’ yang memakai program Windows tak sebanding dengan pengguna Linux.


-Ringan.
Ya, sistem operasi yang sangat ringan ini memang menjadi perhatian. Aplikasinya yang cukup lengkap dan sebagian besar open source ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi mereka, pecinta Linux. Dengan sistem operasi yang ringan ini pula, gerakan Anda tidak dibatasi. Anda dapat mengkostumisasi Linux Anda seperti yang Anda mau. Sebuah kelebihan ekstra bagi pemegang Linux dan kawan-kawannya.

-Open Source.
Sistem operasi ini open source. Apa artinya? Open source adalah tanda dimana aplikasi/software tersebut terbuka untuk umum, bagi para developer (pengembang), ini menjadi hal yang dilirik. Ini juga yang membuat Si Linux mempunyai banyak teman, contohnya yang paling simpel adalah Ubuntu. Aplikasi yang disediakan juga banyak yang open source, sehingga pengguna yang sudah nyaman dengan Linux, tak ingin berpindah. Aplikasinya yang dapat dikembangkan ini juga disusun secara rapi oleh manajemen sistem dan pengembang Linux itu sendiri.

Tidak mungkin yang gratis ini tidak mempunyai kekurangan, kan?


Minus:

-Rumit: Meskipun beberapa distro yang cukup mudah digunakan, sebagian besar dari mereka akan memerlukan banyak pengetahuan komputer untuk mendapatkan mereka untuk bekerja.

-Kompatibilitas Rendah: Seperti Mac, hanya mewakili beberapa persen pangsa pasar, Linux tidak memiliki banyak program dan game sepertii Windows. Nggak bisa menjalankan .exe menjadi kendala yang amat sangat berat bagi Sang Linux. Ini dikarenakan binary yang tidak support akan .exe. Sedih, ya? Apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa dengan Windows akan kaget mendengar hal ini (pengalaman pribadi). Aplikasinya walau open source juga memiliki sedikit pilihan dan minim dari sentuhan. Maksudnya apa minim dari sentuhan? Beberapa perusahaan yang memiliki aplikasi yang berjalan pada Windows dan Linux lebih mementingkan perkembangannya pada Windows ketimbang Linux.

-Vendor: Anda tidak akan menemukan banyak pedagang yang menjual komputer Linux. Biasanya, Anda hanya akan berakhir harus membeli komputer Windows, memformat ulang hard drive, dan menginstal Linux sendiri.


-Lho? Mana drivernya?
Linux minim driver. Banyak contohnya dari orang yang tidak mau pindah ke Linux karena beberapa hal, dan salah satunya adalah hal ini. Driver yang hilang atau tidak support sistem operasi dapat menyebebkan gagalnya sistem operasi mendeteksi hardware Anda. Pertanyaannya adalah: “Lalu kenapa kalau driver nggak ada?”. Jelas sistem operasi tidak dapat berkomunikasi kepada hardware. Duh, ribet, ya? Gini, Anda punya VGA Card 1 GB, tapi Linux nggak bisa membuat si VGA untuk berkerja. Nah, guna driver adalah membuat drivernya supaya berkerja.

-Sedikit pengguna Linux.
Walau gratis, banyak orang yang masih menggunakan Windows sebagai sistem operasi mereka. Kenapa? Karena Windows sudah lama berkompeten di dalam bidangnya. Linux seakan baru masuk kuliah dan terkena MOS. Belum terkenal di banyak kalangan dan para pengguna komputer secara luas.

Ini semua tinggal Anda yang menentukan sistem operasi mana yang Anda katakan paling baik dan paling cocok untuk Anda sendiri.


Intinya
Kesimpulannya, tidak ada sistem operasi benar-benar baik, pilihan terserah Anda. Jika Anda seorang gamer, maka Anda tidak punya pilihan, pergi untuk Windows. Programmer mungkin lebih suka Linux dan video / grafis produsen mungkin akan cenderung ke arah Mac. Hal terbaik untuk dilakukan adalah mungkin untuk mencoba setiap OS dan melihat mana yang terbaik untuk Anda!


Semoga bermanfaat :D




Tidak ada komentar:

Posting Komentar